Resensi Lovely Proposal - Christina Juzwar
Biodata Buku :
Judul
Buku
: Lovely Propos
Penulis :
Christina Juzwar
Penerbit :
Bentang Pustaka
Tahun
Terbit : Januari - 2013
Halaman :
371
Sinopsis :
Ini sudah keterlaluan. Mungkinkah Tuhan sedang mengujiku
karena sejak kemarin aku begitu mendambakan pernikahan. Lalu sekarang, semua
pria seakan-akan justru berlomba melamarku.Ya Tuhan, ada apa ini?
Sedangkan Mario pacarku, justru memutuskanku secara sepihak
dan mendadak. Oh ..., ini benar-benar membuat dadaku sesak.
Padahal lamaran Mario lah yang kudambakan, dan cincin dari
Mario-lah yang ingin kupakai di jari manisku.
Lalu yang menyedihkan lagi, semua terjadi di usiaku ke-31.
Saat teman-teman sebayaku sudah berbahagia dengan suami dan anak-anak tercinta.
Sedangkan aku, seorang Karla, masih bertanya-tanya, siapakah yang layak
kuberikan satu cinta untuk selamanya?
Kebanyakan masalah wanita sukses dalam pendidikan,
karir, dan terkenal terletak pada cinta atau jodoh. Terlebih jika umur sudah
berkepala tiga. Masyarakat cenderung mencelanya sebagai perawan tua. Tetapi
bagaimana jika lelaki yang dicintai tiba-tiba memutus hubungan secara sepihak
dan saat itu pula banyak lelaki mapan datang melamar? Secara logika tidak ada
alasan untuk menolaknya, namun ini menyangkut hati. Kesulitan itulah yang
Christina Juzwar berikan pada Karla Adelia, tokoh utama dalam bukunya berjudul
Lovely Proposal terbitan Bentang Pustaka ini.
Cerita diawali dengan mimpi Karla yang tengah
kesulitan menentukan siapa yang hendak ia pilih sebagai pasangan hidup. Ada dua
lelaki yang bersedia berlutut di depannya dengan mengangkat kedua tangannya,
memegang kotak kecil manis berisi cincin cantik. Lamaran pertama datang dari
lelaki pelanggan setia kedainya dan satunya lagi lelaki yang baru masuk kedai
miliknya. Lamaran tersebut terjadi di Kedai Nona miliknya sendiri. Bangun tidur
Karla selalu kepikiran mimpi lamaran lelaki misterius itu (hal.3).
Saat ini Karla sedang berpacaran dengan Mario
Sebastian. Ada keanehan dari hubungan mereka. Usia Karla telah berkepala tiga,
sedangkan Mario lima tahun lebih muda, usianya masih 25 tahun. Tetapi dalam
cinta memang tidak mengenal batas atau keanehan. Hubungan mereka telah berumur
lima tahun dan berjalan lancar-lancar saja. Mario kerap datang ke kedai nona
untuk sekadar mengantar daging pesanan kedai. Mario pemilik bisnis
daging, Mario’s Meat Shop.
Hubungan keduanya yang telah berumur lima tahun ini
belum sekalipun pernah membicarakan nasib hubungannya ke depan. Menikah. Yang
menyadarinya pertama kali ialah Karla saat pergi ke toko buku tanpa sadar ia
melihat buku-buku pre-wadding. Mulai ia memikirkan kapan kira-kira Mario akan
melamarnya. Tetapi Karla tidak berani membicarakannya dengan Mario. Adalah Evan
yang bersedia membantunya. Evan pulalah yang mempertemukan mereka berdua. Evan
teman dekat Karla sejak kecil.
Tetapi setelah Mario pulang dari Amerika –yang katanya
kepentingan bisnis– berkelakuan aneh. Mario menjadi lelaki yang seolah-olah
mulai menjauhi Karla, juga anti membahas tentang lamar-melamar atau yang
berkenaan dengan pernikahan. Sikap Mario membuat Karla khawatir. Tidak lama
setelahnya tiba-tiba Mario memutuskan Karla (hal. 128). Karena mengira Mario
mempermainkan Karla, sebagai sahabat yang baik, Evan datang ke rumah Mario dan
melabraknya dengan tonjokan.
Seolah masalahnya belum cukup, masalah lain pun
bermunculan bak jamur di musim penghujan. Di saat Karla bingung berhadapan
dengan lelaki, dia bertemu lelaki baru. Paul, berperawakan lelaki harmonis dan
sangat memikat. Karla mulai terpesona dan berani berkencan dengan lelaki yang
baru dikenalnya. Waktu berlalu, Karla diajak kencan lagi oleh Paul. Diajak ke
diskotik. Nahas, Paul terlalu mabuk dan tak terkendali. Paul ingin mengajak
Karla cek in tetapi Karla menolak. Untungnya, pada saat itu juga ada Evan.
Pada saat Karla limbung. Dia bertemu lagi dengan
Mario. Saat itulah Karla tahu, ternyata Mario sedang mengidap penyakit
mematikan. Sebab itulah Karla diputus dengan sepihak. Sebenarnya mereka berdua
masih saling mencintai. Sejak saat itu, Karla selalu menemani Mario di kamar
khusus. Tiap sarapan, Karla selalu menyuapi Mario. Di tengah suasana yang diam,
Mario meminta Karla untuk tetap di sampingnya. Perasaan mereka menyatu kembali.
Sebenarnya ada lelaki lagi yang tertarik pada Karla.
Lelaki yang rela berjam-jam menunggu Karla di kedai Nona. Lelaki yang sangat
sopan, terkesan culun sebenarnya. Ia bernama Charles. Lelaki sopan pemilik
Pacific Java, hotel bintang lima di Ibukota, dengan berani melamar Karla di
tengah-tengah siaran langsung di televise (hal. 320). Tetapi Karla menolaknya
lantaran ingat bahwa Mario memintanya untuk kembali.
Tetapi, cinta manis antara Karla dan Mario tidak bisa
ditebak dan dikira. Mario tidak kembali sehat, dia berakhir mati disebabkan
penyakitnya yang kian memburuk. Perasaan Karla tidak karuan. Untungnya ada
Evan, sahabat play boynya yang tetap setia menemaninya, termasuk saat Karla
ditempa bencana perasaan. Karla mulai putus asa tentang lamaran lelaki
tercintanya.
Apa boleh buat, jodoh memang tidak ada yang
mengetahui. Terkadang orang yang dicari-cari, telah lama ada di depan mata.
Lantas, siapa yang menjadi pendamping hidup Karla? Cerita lengkapnya ada di
buku berjudul Lovely Proposal ini. Ada banyak konflik yang Christina berikan
pada Karla. Tetapi saya jamin, pembaca akan selalu tertawa karena sikap dan
prilaku para tokoh begitu konyol dan menggelikan.